Perkuat Transaksi Lintas Negara, PayPal Bawakan Stablecoin ke Jaringan Stellar
Raksasa Layanan Pembayaran Digital, PayPal (PYPL) mengumumkan bahwa stablecoin miliknya (PYUSD) kini juga tersedia dalam jaringan blockchain dari Stellar. Langkah ini ditujukan untuk memperkuat posisi token itu dalam remitansi lintas negara serta pembiayaan pembayaran bagi bisnis kecil dan menengah.
PayPal menyebut bahwa ekspansi ini memungkinkan eksplorasi area baru seperti payment financing—model pembiayaan yang membantu pelaku usaha mengatasi tantangan seperti pembayaran tertunda dan kebutuhan modal kerja di muka.
Baca Juga: Societe Generale Luncurkan Stablecoin Dolar, Jadi Bank Besar Pertama Masuk Market Kripto
"Modal kerja yang tersedia dalam bentuk PYUSD dapat digunakan untuk membayar pemasok, mengelola inventaris, atau memenuhi kebutuhan operasional lainnya dengan penyelesaian instan di jaringan Stellar," ungkap PayPal, dilansir dari Coindesk, Kamis (12/6).
Stablecoin sebelumnya populer sebagai alat tukar dalam ekosistem kripto, karena memungkinkan pengguna berpindah antar aset digital tanpa harus mengonversi ke mata uang fiat. Namun kini, stablecoin juga berkembang sebagai solusi untuk pembayaran global dan remitansi digital yang lebih efisien.
“Selama bertahun-tahun, stablecoin dianggap sebagai ‘killer app’ kripto, karena menggabungkan kekuatan blockchain dengan kestabilan mata uang fiat. Dengan remitansi lintas negara sebagai area penting, kolaborasi dengan Stellar akan memperluas manfaat teknologi ini bagi seluruh pengguna,” kata Wakil Presiden Blockchain, Cryptocurrency, dan Mata Uang Digital PayPal, May Zabaneh.
Baca Juga: Lee Jae-myung Menang, Korea Selatan Berpotensi Legalkan Penerbitan Stablecoin Berbasis Won
Kemitraan strategis ini juga telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Layanan Keuangan Negara Bagian New York (NYDFS). Hal ini menandakan bahwa ekspansi ini dilakukan dengan standar regulasi yang sesuai di Amerika Serikat (AS).
(责任编辑:探索)
- Megawati Klaim PDIP Tak Terkalahkan Hingga Detik Ini: Hore, Hore!
- Mahasiswa PPDS Unpad Lecehkan Pasien RSHS Bandung, Kemendiktisaintek: Penyimpangan yang Parah
- Jaga Kinerja, Produsen Alat Tulis BINO Fokus Perluas Produk dan Kanal Distribusi
- Olahraga Lari, Investasi Jangka Panjang untuk Jantung Sehat
- Dugaan Korupsi Formula E, PSI Kuak Tanda Tanya Besar
- Mega Perintis (ZONE) Putuskan Stop Operasional Mitrelindo Demi Efisiensi
- PNM Ajak 1.740 Siswa SMK Berani Berwirausaha Lewat Pekan Nasional Mengajar
- Olahraga Lari, Investasi Jangka Panjang untuk Jantung Sehat
- KPK Ingatkan Kementerian dan Lembaga untuk Jalankan 15 Aksi Stranas PK untuk Pencegahan Korupsi
- Thailand Marak Turis Kena Scam, Kenali Modusnya agar Tak Jadi Korban
- Penguin Tersesat Muncul di Landasan Bandara, Pesawat Terpaksa Delay
- Java Jazz Festival 2025 jadi Momentum BNI Akuisisi Nasabah Baru
- Alhamdullillah! Istana Pastikan Para Pengecer Bisa Jual LPG 3 Kg Mulai Hari Ini
- Terima Menlu Prancis, Presiden Prabowo Perluas Kerja Sama Alutsista dan Pertahanan
- Wagub DKI Sebut Izin Keramaian Ada di Kepolisian
- Lucky Hakim Tegaskan Liburan ke Jepang Pakai Dana Pribadi, Bukan Fasilitas Negara
- Pesona Gaya Fashion Prancis di Mata Alexis Mabille
- Mahasiswa PPDS Unpad Lecehkan Pasien RSHS Bandung, Kemendiktisaintek: Penyimpangan yang Parah
- Menag Usul Biaya Haji 2025 Rp93,4 Juta, Jamaah Bayar Rp65,3 Juta
- Kasus Ronald Tannur Jadi Pintu Masuk Terbongkarnya Suap Rp60 Miliar di Balik Ekspor CPO