发布时间:2025-05-21 03:25:21 来源:quickq苹果版下载地址 作者:时尚
Kesederhanaan Proklamator RI Soekarno tercermin dalam menu makanan favoritnya. Siapa sangka sosok yang karib disapa Bung Karno ini adalah penyuka sayur lodeh yang ditemani dengan tempe bosok.
Puti Guntur Soekarno, cucu Bung Karno, memang tidak sempat berjumpa langsung dengan sang kakek yang berpulang setahun sebelum ia lahir. Namun, lewat cerita-cerita Fatmawati, ibu negara pertama sekaligus sang nenek, sosok Presiden RI pertama ini jadi begitu dekat dengannya.
Puti menuturkan, Bung Karno adalah seorang yang sederhana. Hal ini tercermin dalam menu-menu makanan yang dinikmati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Selain sayur lodeh, Puti membeberkan beberapa menu favorit sang kakek yang di antaranya sebagai berikut.
Menu sarapan Bung Karno 'hanya' terdiri dari nasi putih dengan lauk berupa telur goreng ceplok dan kecap yang tidak sembarangan.
Kecap 'Sie Wie Bo' jadi kondimen wajib bagi Bung Karno. Kecap ini merupakan produksi UMKM asal Blitar, Jawa Timur.
"Itu usaha rumahan dan sudah tidak produksi lagi. Namun, kami masih suka dikirim. Kecap diolah pakai arang jadi masih ada bau arang [yang khas]," imbuhnya.
Bung Karno menyukai pecel, khususnya yang berasal dari Blitar. Ia juga punya penjual pecel favorit di sana, yakni Mbok Rah.
Dia masih bisa menikmati pecel racikan Mbok Rah ketika kumpul keluarga di Blitar.
![]() |
Dalam kesempatan talkshow, peserta berkesempatan turut mencicip salah satu menu favorit Bung Karno, yakni balado ikan.
Balado adalah teknik memasak ala Minangkabau di mana bahan pangan dibumbui dengan cabai giling serta berbagai rempah. Nuansa menu-menu Sumatera memang tak aneh di meja makan Bung Karno sebab ibu negara Fatmawati memiliki darah Minangkabau.
Setelah kemerdekaan, kata Puti, kala itu belum ada jabatan kepala rumah tangga. Sang nenek pun terjun langsung ke dapur untuk memasak, baik untuk jamuan keluarga maupun jamuan kenegaraan.
"Kalau di keluarga, masakan [nenek] itu ngangeni. Beliau, kan, dari Bengkulu, jadi yaada masakan citarasa Sumatera seperti rendang lokan, gulai pakis, pendap," katanya.
Lihat Juga :![]() |
Untuk urusan kudapan, Bung Karno menyukai kudapan lokal. Puti berkata, Bung Karno biasanya menyantap camilan khas Jawa Barat seperti rengginang, peuyeum (tape), dan opak. Bung Karno juga menyukai camilan pisang goreng.
Buah-buahan tak ketinggalan di meja makan. Buat Bung Karno, buah juga mesti bersifat lokal.
Puti menuturkan, kakeknya menyukai mangga. Mangga pun tidak boleh dikupas sampai ia selesai bersantap.
"Setelah makan, nenek kupaskan mangga. Beliau enggak mau dikupaskan dulu. Rasanya kalau dikupas dulu itu jadi 'masuk angin' (terpapar udara luar-red), berubah warna," katanya.
Selain mangga, Bung Karno juga menyukai buah sawo.
![]() |
Selain nasi dan telur ceplok, Bung Karno juga terkadang sarapan dengan menu roti bakar oles mentega. Puti menuturkan Bung Karno tak melewatkan kopi kesayangannya, yakni kopi Liong dari Bogor, Jawa Barat.
"Bung Karno punya takaran [tersendiri] kalau bikin secangkir kopi. Satu sendok teh kopi hitam, [ditambah] satu setengah gula. Sukanya memang kopi manis, agak legit," ucapnya.
(els/asr)相关文章
随便看看