quickq苹果版下载地址quickq苹果版下载地址

Makna Jumat Agung: Mengenang Pengorbanan Yesus Kristus untuk Umatnya

Jakarta,quickq安卓版官方下载网址 CNN Indonesia--

Tanggal 18 April 2025 ditetapkan sebagai hari libur nasionaldi Indonesia. Bukan tanpa alasan, hari tersebut bertepatan dengan Jumat Agung, salah satu peringatan paling sakral dalam tradisi Kristen dan Katolik.

Jumat Agung, atau Good Friday dalam bahasa Inggris, adalah hari ketika umat Kristiani mengenang wafatnya Yesus Kristus di kayu salib. Momentum ini merupakan bagian dari rangkaian Pekan Suci (Holy Week) yang berpuncak pada Hari Paskah, peringatan kebangkitan Yesus dari kematian.

Makna Jumat Agung: Mengenang Pengorbanan Yesus Kristus untuk Umatnya

Makna Jumat Agung: Mengenang Pengorbanan Yesus Kristus untuk Umatnya

Secara teologis, Jumat Agung memperingati kisah pengorbanan Yesus di Bukit Golgota, di mana Ia disalib demi menebus dosa umat manusia. Peristiwa ini diyakini sebagai wujud kasih terbesar dalam ajaran Kristen.

Makna Jumat Agung: Mengenang Pengorbanan Yesus Kristus untuk Umatnya

ADVERTISEMENT

Makna Jumat Agung: Mengenang Pengorbanan Yesus Kristus untuk Umatnya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski namanya terdengar kontras yakni agung atau baik untuk peristiwa kematian, kata Good dalam Good Friday merujuk pada kebaikan yang lahir dari pengorbanan tersebut, yakni harapan akan keselamatan dan kehidupan kekal.

Di Indonesia, Jumat Agung ditetapkan sebagai hari libur nasional berdasarkan kalender keagamaan Kristen. Penetapan ini mencerminkan semangat toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman umat beragama yang hidup berdampingan di tanah air.

Peringatan Jumat Agung biasanya ditandai dengan ibadah khusus di gereja-gereja, doa puasa, dan perenungan atas makna penderitaan dan kasih. Di beberapa daerah, seperti Larantuka di Nusa Tenggara Timur, peringatan ini bahkan menjadi peristiwa budaya dan spiritual yang menyentuh ribuan peziarah.

[Gambas:Video CNN]



(tis/tis)

赞(8)
未经允许不得转载:>quickq苹果版下载地址 » Makna Jumat Agung: Mengenang Pengorbanan Yesus Kristus untuk Umatnya