Bisnis Ritel di Indonesia Berjatuhan, Hippindo Buka Suara

焦点 2025-05-22 16:30:57 214

JAKARTA,quickq是什么东西 DISWAY.ID --Belum lama ini, masyarakat kembali dibuat khawatir usai salah satu perusahaan ritel modern asal Korea Selatan,  GS Supermarket dikabarkan akan segera menutup seluruh gerainya di Indonesia pada akhir bulan Mei 2025 nanti.

 GS Supermarket akan tutup membuat sontak menjadi pembicaraan banyak pihak.

Bisnis Ritel di Indonesia Berjatuhan, Hippindo Buka Suara

Bisnis Ritel di Indonesia Berjatuhan, Hippindo Buka Suara

Pasalnya, beberapa waktu yang lalu hal serupa juga menghantam ritel modern asal Uni Emirat Arab, Lulu Hypermarket.

Bisnis Ritel di Indonesia Berjatuhan, Hippindo Buka Suara

BACA JUGA:Dipuji Natalius Pigai, Dedi Mulyadi Tak Mau Buru-buru Jadikan Pendidikan Ala Wamil Jadi Program Nasional

Bisnis Ritel di Indonesia Berjatuhan, Hippindo Buka Suara

BACA JUGA:Pemprov Jabar: 272 Siswa Nakal Telah Dikirim ke Barak Militer

Menanggapi fenomena tersebut, Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, menyebutkan bahwa salah satu faktor terbesar dibalik jatuhnya gerai ritel adalah persaingan dalam sektor ritel yang semakin besar.

“Mungkin coastingnya besar. Misalnya, tokonya cuma 10, kan tidak bisa bersaing dengan yang tokonya banyak,” jelas Budihardjo kepada Disway di Jakarta, pada Kamis 8 Mei 2025.

Selain itu, Budihardjo juga menambahkan adanya pergeseran dari belanja offline ke online juga turut mempengaruhi posisi ritel fisik di mata masyarakat. 

Bahkan, kini tidak sedikit ritel modern yang sudah mulai menyediakan layanan jasa online shop di tokonya.

“Digitalisasi memang tidak terhindarkan, tapi toko offline bakal tetap relevan kedepannya,” ucap Budihardjo.

BACA JUGA:Natalius Pigai Apresiasi Program Wamil Dedi Mulyadi: Songsong Indonesia Emas 2045

BACA JUGA:Bareskrim Beberkan Perkembangan Penyelidikan Kasus Ijazah Jokowi: Sudah Capai 90 Persen, Tinggal Uji Lab

Sementara itu menurut Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini lebih memilih untuk berbelanja harian juga turut berperan besar dalam melemahnya daya tarik pusat perbelanjaan.

“Kalau dulu kan orang belanja untuk kebutuhan seminggu atau dua minggu, sekarang orang belanjanya cuma untuk kebutuhan sehari,” jelas Mendag Budi kepada Disway dan awak media di kantornya.

  • 1
  • 2
  • »

本文地址:http://www.okquickq.com/html/82e499898.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

Tangkap Dosen IPB, Polisi Temukan Bom Berdaya Ledak Tinggi

BNN Gandeng Bobon Santoso Masak Dan Makan Besar 1.200 Potong Ayam

Tak Sepakat, Prancis dan China Gagal Selesaikan Negosiasi Tarif Cognac

Temui Ahmed al

PSBB Total DKI Jakarta Terancam Rusak Ritme Kerja Pemerintah Pusat

Platform Bursa Kripto BROGX Bangun Keamanan dengan Sistem Berlapis, Mulai dari Cold Wallet hingga AI

Serius Akan Basmi Premanisme Berkedok Ormas, Terminal Sampai Parkir Liar Akan Diawasi

Rayakan Hari Keluarga Internasional di Jakarta, Saldo Dana Kaget Ratusan Ribu Menanti!

友情链接