Demo Dosen ASN Tuntut Pencairan Tukin ke Prabowo, ADAKSI: Tak Pernah Digubris Mendiktisaintek!
JAKARTA,quickq充值入口在哪里 DISWAY.ID -Para dosen ASN Kemendiktisaintek yang tergabung dalam Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Monas, Jakarta, 3 Februari 2025.
Hal ini menindaklanjuti ultimatum pihaknya yang telah menuntut pencairan kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
"Kami mengultimatum kepada kementerian tanggal 14 Januari untuk Menteri bisa memberikan pernyataan resmi kepada kami terkait dengan tukin ini seperti apa," kata Koordinator Nasional ADAKSI Anggun Gunawan, ditemui saat aksi demo di Silang Monas, Jakarta, 3 Februari 2025.
BACA JUGA:Fakta di Balik Program MBG Presiden Prabowo Diungkap Hashim
Pihaknya telah menunggu pernyataan resmi pihak kementerian hingga 24 Januari 2025 kemarin.
"Sampai tanggal 24 Januari itu tidak ada respon dari kementerian. Kami hanya mendengarkan pernyataan dari media, dari pihak kementerian," tambahnya.
Bahkan, hingga aksi ini digelar pun, kata Anggun, pigaknya tidak mendapatkan kejelasan.
BACA JUGA:Aduh! Mahasiswa Bakal Terlantar Nih, Dosen ASN Ancam Mogok Ngajar Jika Tukin Belum Dibayar
Sebaliknya, mereka justru diancam akan diperkarakan secara hukum dan dihambat untuk menggelar aksi unjuk rasa.
"Beberapa teman-teman itu sudah ada yang diintimidasi dan juga dihambat-hambat untuk datang ke Jakarta. Tapi kami sudah bertekad apapun risikonya, mau dipecat, mau sampai mati pun kami akan siap untuk memperjuangkan tukin ini," tandasnya.
Ia berharap melalui aksi ini, suara para dosen ASN di bawah Kemendiktisaintek dari seluruh Indonesia didengar oleh Presiden Prabowo.
BACA JUGA:Dosen ASN se-Indonesia Tuntut Pencairan Tukin Dipercepat, Kemendiktisaintek Tanggapi Rencana Demo
"Jadi kenapa aksi hari ini ada? Karena kami tidak pernah direspon oleh pemerintah. Kami tidak pernah direspon, ini merupakan bentuk keseriusan kami untuk memperjuangkan tukin ini."
Sementara itu, Koordinator Pejuang Tukin ADAKSI Fatimah menjelaskan, terdapat dua tuntutan para dosen mengenai tukin dosen.
- 1
- 2
- »
下一篇:Cek Susunan Upacara HUT ke
相关文章:
- BPIP Siapkan Paskibraka Tampil Prima
- Studi Ungkap Tidur Setelah Tengah Malam Tingkatkan Risiko Diabetes
- AHY Jadi Ketum Lagi, Ini Susunan Baru Pengurus Partai Demokrat
- Prabowo Perintahkan Kepala BNPB Gerak Cepat Tangani Banjir Pekalongan
- Netty Aher Desak PP tentang Alat Kontrasepsi Direvisi: Tuliskan Jelas dan Eksplisit!
- Kadin Sambut Baik Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Anindya: Ini Program yang Luar Biasa
- Awal Ramadan Berpotensi Berbeda, Menag Beri Tenggapan
- Puasa Lancar Jaya Tanpa Masalah Pencernaan dengan 6 Cara Ini
- 5 Dekan Bersaing Ramaikan Bursa Calon Rektor UI 2024
- Waduh, 5 Kepala Daerah 'Tumbang' Saat Retret di Akmil Magelang: Ada yang Kelelahan dan Dirawat Inap
相关推荐:
- Mobil Wisatawan Ringsek Diserang Gajah di Taman Nasional
- Cara Mudah Meningkatkan Kualitas Ibadah Puasa dari Tahun Sebelumnya
- Gratis Ongkir Gak Dihapus? Pemerintah Luruskan Aturan Baru Permen Komdigi
- Dirjen Pajak Resmi Terbitkan Aturan PPh Karyawan, Simak Syarat dan Ketentuannya
- Kisah Pilu Orang Tua Ikut Kuliah Perdana Gantikan Anak yang Meninggal
- Prabowo Bertemu dengan JK di Istana, Bahas Apa?
- Istana: Yang Menganggu itu Premannya, Bukan Ormasnya
- Prabowo Perintahkan Kepala BNPB Gerak Cepat Tangani Banjir Pekalongan
- Saran Eks Pilot buat Penumpang Pesawat: Pentingnya Pakai Headphone
- 10 Barang Tak Lolos Mesin X
- Kenakan Kemeja Kuning, Jokowi Hadiri Penutupan Munas XI Golkar: Tanda
- Industri Global Akan Pusing, China Mau Terapkan Sistem Pelacakan Magnet Tanah Jarang
- Prabowo Sebut Nama Megawati saat Pidato Rapimnas Partai Gerindra, Ungkap Alasan Tak Hadir
- Ini 5 Jus Penghancur Lemak, Enak dan Bikin Perut Rata
- Kisah Pilu Orang Tua Ikut Kuliah Perdana Gantikan Anak yang Meninggal
- Ahmad Muzani Sebut Penetapan Ridwan
- Terduga Teroris Cirebon Jaringan JAD Tambun
- FOTO: Mengunjungi Kafe Difabel di Polandia
- Raja Juli Antoni Benarkan PSI Bantu Kaesang Urus Persyaratan Pilkada, Dihentikan Pasca Putusan MK
- Peringatan Gempa Besar Jepang, Ribuan Turis Batalkan Pemesanan Hotel