Bahaya, Asupan Garam Warga RI Lebih dari 2 Kali Lipat Rekomendasi WHO
Berapa banyak garamyang Anda konsumsi per hari? Rupanya, rata-rata orang Indonesia mengonsumsi garam melebihi jumlah yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
WHO merekomendasikan asupan garam maksimal harian per orang sebesar 5 gram (g).
Lihat Juga :![]() |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Garam termasuk bahan yang menjadi perhatian global, termasuk Indonesia, selain gula dan lemak. Konsumsi garam berlebihan menjadi salah satu faktor pemicu penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit kardiovaskular lain.
![]() |
Menilik Riskesdas 2013 dan Riskesdas 2018, terlihat peningkatan prevalensi hipertensi dari 25,8 persen di 2013 menjadi 34,1 persen di 2018.
"Fakta itu semakin mempertegas pentingnya kebijakan pengendalian konsumsi gula, garam dan lemak," imbuhnya.
Dalam pertemuan lintas sektor hari ini, Sukadiono berharap ada hasil konkret mengenai langkah prioritas demi menuju Indonesia sehat. Dia pun merujuk beberapa studi yang bisa jadi referensi.
Lihat Juga :![]() |
Studi di Finlandia menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi garam hingga 30 persen mampu mengurangi angka kematian akibat stroke dan jantung hingga 75 persen dalam 30 tahun.
Kemudian, lanjut dia, Meksiko menerapkan regulasi pajak minuman manis dan mampu mengurangi konsumsi minuman manis hingga 7,5 persen di tahun pertama.
"Ini membawa dampak positif pada obesitas dan diabetes," katanya.
下一篇:Makna Kebaya Emas Puan Maharani di Sidang Tahunan DPR/MPR
相关文章:
- Paspor Indonesia Kalah Kuat dari Timor Leste, Ini Penyebabnya
- Mendagri Bakal Ungkap Pemda Mampu Tak Mau Bantu Sekolah Swasta
- OJK Gandeng AO PNM dalam Program SICANTIKS untuk Perkuat Literasi Keuangan Syariah
- Jalin Kerjasama dengan Korsel, Kemenperin Akan Dorong Industri 4.0 di Sektor Manufaktur
- Bahaya! 5 Kombinasi Makanan Ini Bisa Bikin Berat Badan Naik
- Kapan Malam Nisfu Syaban 2025? Catat Tanggalnya di Sini
- Mbak Ita dan Suaminya Tak Kunjung Penuhi Panggilan KPK, Akan Dijemput Paksa?
- 10 Barang Tak Lolos Mesin X
- Paspor Indonesia Kalah Kuat dari Timor Leste, Ini Penyebabnya
- Istana: Yang Menganggu itu Premannya, Bukan Ormasnya
相关推荐:
- Kisah Pilu Orang Tua Ikut Kuliah Perdana Gantikan Anak yang Meninggal
- Mentan Andi Amran Optimis Tingkatkan Daya Saing Produk Indonesia di Pasar Global
- Golongan Darah A Berisiko Stroke di Usia Muda, Benarkah?
- JCC GBK Berubah Jadi JICC dan Dikelola Negara, Pengaruhi Batalnya Sederet Acara Termasuk Wisuda
- Peringatan Gempa Besar Jepang, Ribuan Turis Batalkan Pemesanan Hotel
- Prabowo Berniat Singkirkan Menteri yang Tak Kerja untuk Rakyat, Mensos Bilang Begini
- Waduh, 5 Kepala Daerah 'Tumbang' Saat Retret di Akmil Magelang: Ada yang Kelelahan dan Dirawat Inap
- Mendagri Bakal Ungkap Pemda Mampu Tak Mau Bantu Sekolah Swasta
- Ibu Kota Pindah Ke kaltim, Ini Reaksi Gubernur Jakarta
- Mentan Andi Amran Optimis Tingkatkan Daya Saing Produk Indonesia di Pasar Global
- Catat, 5 Kelompok Ini Tak Dianjurkan Makan Nanas
- Diresmikan, IMAC Jadi Badan Mediasi Independen
- Diresmikan, IMAC Jadi Badan Mediasi Independen
- Ngeri, Pulau Satonda di NTB Dijual Secara Online
- Sering Dianggap Sama, Apa Beda Diet Intermittent Fasting dan OCD?
- Ridwan Kamil Usulkan 'Satu Kecamatan Satu Arsitek', Penataan Kawasan Kumuh di Jakarta
- Berapa Banyak Batas Konsumsi Gula per Hari?
- Perludem Soroti Kebijakan KPU yang Kontroversial tentang Nikah Siri
- Pemerintah Telusuri Penyebab PHK Massal, Naik 21,4% Tahun 2024
- Polisi Bantah Ada Baku Tembak dengan Teroris