Ekonom Soroti Peluang di Tengah

综合 2025-05-22 16:50:11 383

JAKARTA,如何下载quickq DISWAY.ID --Kendati kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kini tengah menjadi kontroversi, beberapa pihak juga menilai bahwa kebijakan ini juga akan membuka sejumlah peluang di Indonesia.

Menurut Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, peluang-peluang tersebut diantaranya adalah peralihan industri elektronik dari sekadar perakitan menjadi penguasaan teknologi, mengikuti jejak Vietnam yang sukses menarik investasi semikonduktor.

Ekonom Soroti Peluang di Tengah

Ekonom Soroti Peluang di Tengah

Yang kedua adalah, sektor pertanian dan kelautan memiliki potensi besar di pasar Timur Tengah dan Afrika yang selama ini terabaikan.

Ekonom Soroti Peluang di Tengah

BACA JUGA:Tempuh Upaya Negosiasi Hadapi Kebijakan Tarif Resiprokal AS, Pemerintah Siapkan Langkah Stabilisasi Pasar Hingga Percepatan Kerja Sama LN Lainnya

Ekonom Soroti Peluang di Tengah

BACA JUGA:Saldo Dana Kaget! Kapan Jadwal Pencairan Duit PIP 2025? Bisa Dapat Rp1, 8 Juta

“Kenaikan tarif pada produk kayu justru bisa menjadi momentum untuk mengembangkan industri furnitur bernilai tambah tinggi, bukan sekadar ekspor kayu gelondongan,” tutur Achmad kepada Disway, pada Jumat 4 April 2025.

Sementara itu menurut Pengamat Ekonomi dan Kebijakan Publik serta Dosen FEB Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Freesca Syafitri, kenaikan harga produk impor AS sebagai imbas dari tarif balasan Indonesia juga membuka peluang munculnya gerakan "cinta produk lokal.”

Dalam hal ini, konsumen domestik kemungkinan akan lebih memilih produk dalam negeri, beras lokal ketimbang gandum impor, atau tekstil lokal ketimbang produk luar.

“Fenomena ini bisa menjadi momentum kebangkitan industri dalam negeri, asalkan didukung oleh kebijakan afirmatif seperti subsidi bahan baku, peningkatan kualitas produk, dan kemudahan perizinan bagi pelaku UMKM dan industri kecil-menengah,” jelas Freesca.

Namun dari perspektif teknologi sendiri, kebijakan tarif ini membawa dilema yang tidak ringan.

BACA JUGA:Tragedi Longsor Mojokerto, 10 Korban Tewas Ditemukan di Dalam Mobil

BACA JUGA:Dompet Dhuafa Catat Penghimpunan Ramadan 1446 H Tumbuh 13,79%

Dalam hal ini, AS yang merupakan pemasok utama teknologi tinggi bagi Indonesia, termasuk software, hardware, serta perangkat elektronik industri tentunya menjadi faktor yang patut diperhatikan.

“Kenaikan harga akibat tarif berpotensi memperlambat transformasi digital nasional,” ujar Freesca.

  • 1
  • 2
  • »

本文地址:http://www.okquickq.com/news/02e499980.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

Menko Airlangga Soal Rupiah Melemah: Masih Dibarengi dengan Capaian Positif

Hujan Lebat, BPBD: 54 RT dan 23 Ruas Jalan di Jakarta Terendam Banjir

Avan Seputra Sebut Sudah Saatnya Satria Muda Kembali Raih Juara IBL

Mendag Busan Optimis Annual Ministerial Dialogue Perkuat Hubungan Dagang Indonesia

留学景观研究生,你了解这些院校吗?

RS Polri Serahkan Dua Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza ke Keluarga

Taklukkan Persita Tangerang, Carlos Pena Ungkap Kunci Kemenangan Persija Jakarta

Di Hadapan Seorang Ibu

友情链接