Lebih Baik Dihindari Kombinasi Makanan Ini Dengan Mi Instan, Ada Nasi
Daftar Isi
- 1. Nasi
- 2. Kerupuk
- 3. Kornet dan keju
Mi Instanmenjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Rasanya yang gurih dan pembuatannya yang praktis menjadikan makanan ini pilihan terbaik kala lapar datang.
Mi yang terbuat dari tepung juga menjadi sumber karbohidrat selain nasi, makanya kerap jadi asupan yang sangat mengenyangkan.
Namun sayangnya, makanan ini dikenal sebagai olahan yang tidak menyehatkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal tak semua makanan bisa dicampur ke dalam mi instan. Agar lebih jelas, inilah makanan yang sering dikombinasikan dengan mi instan, padahal sebenarnya dilarang karena tidak baik bagi kesehatan:
1. Nasi
Mencampurkan nasi dengan mi instan sudah menjadi hal umum yang biasa ditemukan di Indonesia. Perpaduan keduanya memang akan membuat kita merasa jauh lebih kenyang. Namun, sebenarnya hal tersebut sangat tidak dianjurkan.
Salah satu alasannya adalah keduanya merupakan makanan kabohidrat tinggi. Terlalu banyak konsumsi karbohidrat dapat memicu kenaikan berat badan.
2. Kerupuk
Kerupuk menjadi pelengkap makan mi instan yang sangat nikmat. Siapa yang bisa menolak tekstur renyah kerupuk dipadukan seporsi mi instan yang kenyal?
Meski bisa meningkatkan sensasi dan tekstur makan, menambahkan kerupuk ke dalam mi instan juga sangat tidak disarankan. Melansir Detik Health, mi instan dan kerupuk mengandung karbohidrat dan lemak yang tinggi.
Keduanya juga mengandung micin atau MSG dalam jumlah yang tinggi sehingga tak boleh dikonsumsi bersamaan. Konsumsi keduanya bisa memicu masalah sindrom metabolik.
Lihat Juga :![]() |
3. Kornet dan keju
Siapa yang tak kenal dengan perpaduan mi instan dengan kornet dan keju? Perpaduan ketiganya memberikan rasa yang nikmat sekaligus membuat kita tak pernah bosan. Namun, tanpa disadari, perpaduan tersebut memicu asupan kalori dan lemak berlebih.
Mi instan dan kornet, misalnya, merupakan makanan yang diolah dalam proses yang lama dan keduanya merupakan makanan olahan instan. Jika dikonsumsi berlebihan, makanan olahan instan dapat memicu peradangan dan masalah penyakit kronis.
Sementara itu, keju mengandung lemak yang cukup tinggi, sehingga jika dipadukan dengan mi instan yang sudah memiliki cukup banyak minyak, dapat menumpuk lemak dalam tubuh dan memicu kenaikan berat badan.
Itulah beragam makanan yang sering dikombinasikan dengan mi instan tetapi ternyata berbahaya untuk tubuh. Jadi, mulai sekarang pastikan untuk memperhatikan asupan bagi tubuh Anda.
Lebih baik kombinasikan mi instan dengan bahan makanan yang menyehatkan seperti sayuran atau produk tinggi protein lain seperti daging atau telur.
[Gambas:Video CNN]
(责任编辑:探索)
- Pecat Sejumlah Pejabat Jakpro, Heru Budi Kena Sentil: Kok Merasa Gubernur Beneran?
- Kapal Penyelundup Tekstil Ancam Kedaulatan Negara, Prabowo: Kita Tenggelamkan!
- 390 Ribu Pengunjung Padati Ancol Selama Lebaran, Masih Ada Konser NDX AKA di Tanggal Ini
- Jokowi Bantah Tudingan Hasto: Jangan Framing Jahat, Tak Pernah Minta Perpanjangan Jabatan 3 Periode
- Padati Area CFD, Sahabat Ganjar Ajak Warga Jakarta Dukung Ganjar Presiden 2024
- 390 Ribu Orang Kunjungi Ancol Selama Libur Lebaran 2025, Pantai Masih Jadi Favorit
- Pramono Anung Sambut Baik Peluncuran Layanan QRIS TAP
- FOTO: Kuil Nikko Toshogu, Jejak Sejarah dalam Kemegahan Arsitektur
- Saat Warga Rayakan Akhir Masa Jabatan Anies Baswedan sebagai Gubenur DKI Jakarta: Presiden!
- Orang Jepang Tak Suka ke Luar Negeri, Cuma 17,5% Warga Punya Paspor
- Satu Anggota Polsek Menteng Kena Patsus karena Minta THR ke Hotel
- Niat Puasa Ramadan Bahasa Arab, Latin dan Terjemahnya
- Hidayat Nur Wahid Minta Mahfud MD Jangan Kebanyakan ‘Gimmick’ Soal RUU Perampasan Aset
- Sebut Pemprov DKI Tak Akan Kenakan Pajak Kantin Sekolah, PDIP: Percayakan Pada Mas Pram dan Doel
- BRI Yakinkan Masyarakat, Tak Ada Ransomware
- 7 Makanan Terbaik untuk Meningkatkan Memori Otak
- Bank Mandiri Gelar Program Mudik Gratis 2025, 8.500 Pemudik Berangkat dengan 170 Bus
- Tolak Aturan Zonasi Penjualan dan Penyeragaman Kemasan Rokok, Pedagang Siap Edukasi Konsumen
- Di Hadapan Seorang Ibu
- BYD Segera Miliki Pusat Pengembangan Mobil Listrik Khusus Market Eropa