Indonesia Re Matangkan Skema Asuransi Parametrik Bencana, Kolaborasi Jadi Kunci!
时间:2025-06-13 14:11:04 出处:知识阅读(143)
Direktur Utama PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re), Benny Waworuntu mengungkapkan bahwa pengembangan skema asuransi parametrik berbasis indeks bencana alam sebagai langkah mitigasi risiko bencana yang lebih responsif kini sudah masuk dalam tahap finalisasi.
"Mungkin nanti ketika sudah selesai, nanti kita pasti akan undang (untuk menjelaskan) ini bentuknya seperti ini. Memang sekarang kita sedang mencari bentuk yang paling pas lah. Dengan ekosistem yang ada di Indonesia," tuturnya saat ditemui di Artotel Mangkuluhur, Jakarta, Kamis (12/6/2025).
Baca Juga: Indonesia Re Luncurkan Asuransi Parametrik Lindungi Keuangan Negara dari Bencana
Diketahui bahwa model ini mengacu pada pendekatan berbasis parameter objektif seperti indeks curah hujan, gempa, atau banjir, menggantikan metode konvensional yang membutuhkan survei kerusakan fisik.
Benny menambahkan, pendekatan ini akan berbasis konsorsium, yang melibatkan perusahaan asuransi, reasuransi, serta mitra dari sektor publik dan swasta, baik domestik maupun internasional.
"(Tapi konsorsium itu nanti anggotanya para perusahaan asuransi?) Iya, perusahaan asuransi dan reasuransi, dari dalam negeri dan luar negeri digandeng, semua pokoknya," jawabnya.
"Tadi sudah sampaikan mengenai publik, private, dan tipe partnership. Jadi memang kita harus kolaborasi semuanya. Pemerintah, swasta, swasta dalam negeri. Kalau perlu swasta luar negeri, asuransi, reasuransi, analiti, segala macam. Semua kita gandeng," lanjutnya.
Baca Juga: Risiko Bencana Bukan Cuma Urusan Pemerintah, Industri Asuransi Diminta Tak Lepas Tangan
Namun, pengembangan ini tentu saja tak lepas dari tantangan. Benny menyebutkan bahwa koordinasi antar pihak dan keberlanjutan jangka panjang menjadi isu krusial.
"Tantangannya menurut saya itu tadi. Gimana menggandeng itu semua, kolaborasinya. Tadi kan disampaikan bahwa dari pemerintahan keuangan, mudah-mudahan ini nggak cuma bisa cuma setahun, dua tahun. Jadi bagaimana memastikan ini bisa sustainable," jelasnya.
Hingga kini, Benny menjelaskan belum ada nilai pertanggungan yang disiapkan dalam skema ini sehingga ia belum bisa memberikan angka pasti.
"Belum kita bisa hitung," katanya singkat.
Sekedar informasi, asuransi parametrik sendiri telah diimplementasikan di sejumlah negara, termasuk oleh Zurich Insurance yang mengandalkan curah hujan sebagai parameter utama.
上一篇: Sekda Jabar Jadi Tersangka Suap, Iwa Tak Nongol di Rumah
下一篇: 13 Wilayah Indonesia yang Berpotensi Diguyur Hujan Deras Hari Ini, 21 Agustus 2024
猜你喜欢
- Tak Ada Salahnya Presiden Bantu Baiq Nuril
- Kursi Wagub Jakarta Masih Kosong, Mendagri: No Problem
- Dapat Dukungan Dari Tani dan Nelayan, TKN: Satu Tanda Alam Untuk Prabowo Memimpin Indonesia
- Simak Cara Membuat SKCK Online Terbaru 2024, Wajib Ada BPJS Kesehatan!
- Aburizal Bakrie Kenang Pertemuan Terakhirnya dengan Tanri Abeng di Lapangan Tenis
- Gandeng Inggris, Pemerintah Perkuat Transportasi Rendah Emisi
- Gua Tapak Raja, Tempat Healing Terjangkau jika Sudah Pindah ke IKN
- TKN Sebut Tidak Ada Unsur Politik Pada Kegiatan Gibran di CFD Lalu
- Golkar Pilih Ridwan Kamil Maju Gubernur Jawa Barat 2024, Duet Jusuf Hamka