Studi: Tali Smartwatch 15 Merek Mengandung PFAS yang Bisa Picu Kanker
Penelitian terbaru di Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa tali jam tangan pintar atausmartwatch mengandung zat kimia polyfluoroalkyl substances(PFAS) yang beracun.
PFAS dikenal sebagai senyawa beracun yang dapat diserap melalui kulit. Hal ini menimbulkan potensi risiko berbagai penyakit yang diakibatkannya seperti kanker.
Studi yang dilakukan Notre Dame University melacak tali dari 22 merek smartwatchpaling umum. Hasilnya, sebanyak 15 merek ditemukan mengandung PFAS dalam jumlah yang tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Zat kimia tersebut [PFAS] kemungkinan ada dalam karet sintetis untuk mencegah noda keringat dan penumpukan kotoran dari waktu ke waktu," ujar Peaslee.
Hanya saja, tak disebutkan dengan rinci merek apa saja yang diteliti oleh studi tersebut. Para peneliti hanya menyebut bahwa beberapa merek memberikan informasi soal keberadaan PFAS dalam produknya. Sementara beberapa produk lain tidak menginformasikan hal tersebut.
Peaslee mengatakan, smartwatchdengan tali silikon bisa menjadi alternatif yang lebih aman.
Menukil laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, PFAS merupakan kelompok zat kimia yang terdiri dari ribuan jenis. PFAS biasa digunakan untuk membuat produk tahan air, noda, dan panas.
PFAS disebut juga sebagai 'zat kimia abadi' karena tidak terurai dan terakumulasi secara alami.
Dari segi medis, PFAS kerap dikaitkan dengan risiko kanker, masalah ginjal, masalah hati, gangguan kekebalan tubuh, cacat lahir, dan masalah kesehatan serius lainnya.
下一篇:Tak Selalu Jahat, 5 Makanan Berlemak Ini Justru Menyehatkan
相关文章:
- 9 Tempat di Bandung yang Gelar Perayaan Malam Tahun Baru
- VIDEO: Berjalan di Bawah Mekar Sakura Sepanjang Sungai Meguro Tokyo
- Creamer Pada Kopi, Apakah Benar Berbahaya untuk Kesehatan?
- Prabowo Bakal Panggil Investor Saham Imbas IHSG Anjlok hingga 6 Persen
- IPO Bank Muamalat dan Bank DKI Tertunda, OJK Beberkan Alasannya
- Apa yang Terjadi Jika Makan Bayam Setiap Hari?
- 8 Cara Berhenti Merokok Ampuh
- Lebaran dan Pertanyaan Sakral 'Kapan', Ini Trik Menjawabnya
- Kunjungan Turis ke Ibu Kota Tinggal 424 Wisatawan
- 20 Kota di Dunia dengan Ruang Hijau Terbanyak, Tak Ada dari Indonesia
相关推荐:
- Apakah Boleh Umat Muslim Ikut Menyanyikan Lagu Natal?
- Octa Raih Gelar Broker Paling Inovatif 2025 dari FXDailyInfo
- Menko IPK Tekankan Pentingnya Sinergi Antar Negara di Forum Boao 2025
- Creamer Pada Kopi, Apakah Benar Berbahaya untuk Kesehatan?
- FOTO: Serunya Berburu Kacamata Murah nan Kece di Pasar Senen
- VIDEO: Bahagiakan Orang Tua, Pintu Surga Terbuka
- 5 Manfaat Menakjubkan Makan Nanas dan Efek Sampingnya
- Mayapada Healthcare Perdalam Kemitraan dengan Apollo Hospitals India
- Catat, Ini Minuman yang Bisa Merusak Organ Hati
- Ahok Tiba di Kejagung Bawa Data Korupsi Pertamina: Saya Senang Bisa Bantu!
- Kaya Nutrisi, Ini 10 Manfaat Tak Terduga Buah Jambu Air
- DPR Persilahkan Presiden Prabowo Kirim Surpres RUU Perampasan Aset Baru
- Diangkat Jadi Komut BUMD, Sudirman Said Janjikan Anies Ini
- Sudah Saya Bilang KPK Itu Independen, Tegas Mahfud MD
- Serial Killer: Tersangka Suruh Korban Siti dan Maemunah Cari Orang Ingin Gandakan Uang
- Jadwal Lengkap Mal, Kantor, dan Masjid yang Dibuka di Jakarta
- Kelompok Pria Dominasi Kasus HIV di Indonesia, Capai 64 Persen
- Jangan Lengah, Inilah Pentingnya Polis Asuransi Selalu Aktif
- Jangan Pakaikan Pelampung Leher pada Bayi, Ini Alasannya
- Dolar Melemah Menyusul Kekhawatiran Tarif dan Perlambatan Ekonomi AS