Dolar Melemah Menyusul Kekhawatiran Tarif dan Perlambatan Ekonomi AS
Dolar Amerika Serikat (AS) jatuh terhadap sebagian besar mata uang utama dunia pada Senin (2/6). Capaian tersebut menghapus kenaikan yang dibukukan pada pekan sebelumnya. Pelemahan ini dipicu kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tarif terbaru yang dinilai berisiko memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mendorong inflasi di AS.
Dilansir dari Reuters, Selasa (3/6), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur nilai tukar dolar terhadap mata uang utama lainnya turun 0,6% ke 98,75. Capaian tersebut mendekati level terendah tiga tahun di 97,923 April 2025.
Baca Juga: Harga Emas Kembali Bangkit Usai Melemahnya Dolar dan Naiknya Ketegangan Geopolitik
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memicu pelemahan dolar dengan rencananya melipatgandakan tarif impor baja dan aluminium. Hal ini juga diperparah dengan tuduhannya soal pelanggaran kesepakatan dagang terhadap China.
Beijing tidak terima dengan hal tersebut. Kementerian Perdagangan China menyebut tuduhan tersebut tidak berdasar dan berjanji akan mengambil tindakan tegas untuk melindungi kepentingan nasionalnya.
Adapun Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent mengungkapkan rencana adanya pembicaraan dalam waktu dekat guna meredakan tensi dagang antara Trump dan Presiden China Xi Jinping.
Analis Pasar Pepperstone, Michael Brown, mengatakan tekanan jual terhadap dolar terjadi secara luas.
“Setiap kali kekhawatiran tarif muncul kembali, investor langsung beralih ke strategi 'Sell America',” ujarnya.
Pelemahan dolar juga diperburuk oleh data ekonomi yang menunjukkan sektor manufaktur mengalami kontraksi selama tiga bulan berturut-turut pada Mei. Data tersebut turut mengindikasikan keterlambatan pasokan barang akibat tarif, yang berpotensi memicu kekurangan di AS.
Baca Juga: Dolar Diprediksi Melemah Tajam Selama Musim Panas di Amerika Serikat
Kekhawatiran fiskal turut memperburuk sentimen investor. Tema investasi “Sell America” kini semakin menguat, dengan penurunan tajam pada aset dolar termasuk saham dan obligasi pemerintah dalam beberapa bulan terakhir.
下一篇:Ya Allah, Ada Puluhan Balita di Wilayah Anies yang Positif Corona
相关文章:
- Rahasia Marsha Timothy Tetap Awet Muda di Usia 40
- Toyota Resmi Meluncurkan Kendaraan Listriknya
- Creamer Pada Kopi, Apakah Benar Berbahaya untuk Kesehatan?
- 20 Tahun Mengabdi, Ini Harapan Peneliti BRIN pada Prabowo saat Open House di Istana
- Mau Libur Tahun Baru ke Jepang? Vaksin Influenza Dulu & Pakai Masker
- Susun Regulasi Wisata Edukasi, Kemenpar Fokus pada Keselamatan dan Manfaat
- Kepala BGN Sentil Timnas Kerap Kalah dari Negara Lain, Sebut Karena Kekurangan Gizi
- Mayapada Healthcare Perdalam Kemitraan dengan Apollo Hospitals India
- MA Setuju, Sidang Habib Bahar Digelar di Bandung
- Ahok Tiba di Kejagung Bawa Data Korupsi Pertamina: Saya Senang Bisa Bantu!
相关推荐:
- 18 Pasien Corona di RS Darurat Boleh Pulang
- INFOGRAFIS: Minum Serai Setiap Hari, Apa Saja Manfaatnya?
- Fenomena Langka, Wanita 21 Tahun Alami Keringat Darah
- Malaysia Bidik Rp45 T dari Wisata Medis, RI Sumbang Turis Terbanyak
- 20 Tempat Paling Menenangkan di Bumi, Bisa Liburan Sambil Bersantai
- Honbap, Tren Baru yang Diam
- Usia Berapa Bulan Bayi Boleh Naik Pesawat?
- Proyek Strategis Nasional Dinilai Langgar HAM, Warga Merauke Bersuara
- Dua Mobil Tangki Pertamina Kini Diamankan Polisi
- Berkas Perkara Dikirim ke Jaksa Besok, Kuasa Hukum Hasto Meradang!
- Pengunjung Antusias Ikut Pound Fit di HUT Transmedia 23 Day 2
- Waduh! Ketua KONI Dipanggil KPK
- Mahfud MD Temui Pimpinan KPK, Kenapa ya?
- 3. OJK Tancap Gas Perkuat Keuangan Syariah Lewat Pemisahan UUS, 41 Perusahaan Antre Spin
- Ketum PA 212 Batal Diperiksa, Kuasa Hukum: Ustad Ma'arif Sakit
- 7 Makanan Tinggi Gula yang Jarang Disadari, Saus Tomat Termasuk
- Paspor Dicoret
- Puan Maharani Minta Kasus Pembacokan Jaksa di Deli Serdang Diusut Tuntas
- Waduh! Sekjen DPR RI Dipanggil KPK
- 10 Promo dan Diskon Pilkada 2024, Jangan Lupa Jajan Usai Nyoblos