Rem Anies Berbuah Manis
Gubernur DKI Jakarta,quickq官网下载地址安卓 Anies Baswedan, memutuskan untuk melepas tuas rem. Per hari ini, Pemprov DKI Jakarta melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi PSBB transisi. Keputusan ini didasarkan pada hasil evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI yang menyebutkan adanya pelambatan kenaikan kasus positif. Rem Anies berbuah manis.
Sebelumnya, Anies menarik tuas rem darurat dengan kembali menerapkan PSBB pada 14 September 2020. Saat itu, kasus baru Covid-19 di Ibu Kota sedang menanjak. Tingkat okupansi di rumah sakit juga hampir penuh.
Baca Juga: Halte Terbakar Akibat Demo, Anies: Belum Bisa 100 Persen
Setelah penerapan PSBB selama 26 hari, penambahan kasus baru dianggap sudah melandai. Tingkat okupansi rumah sakit juga aman. Makanya, Anies melakukan pelonggaran dengan PSBB transisi yang berlaku 12-25 Oktober 2020.
"Sebulan rem darurat karena terjadi peningkatan kasus. Setelah stabil, kami mulai mengurangi rem tersebut secara perlahan, secara bertahap," kata Anies dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (11/10/2020).
Seperti apa penurunannya? Anies menjelaskan, pada periode 26 September sampai 9 Oktober, terjadi penurunan dari kondisi 14 hari sebelumnya.
"Waktu itu, kasus meningkat hingga 31 persen atau sebanyak 16.606 kasus. Setelah kami tarik rem, kasus positif hanya meningkat 22 persen, atau sebanyak 15.437 kasus," jelas mantan Rektor Universitas Paramadina itu.
Peningkatan kasus aktif juga melandai, hanya naik 3,81 persen, atau sebanyak 492 kasus. Padahal, sebelum itu, kasus meningkat hingga 9,08 persen atau 1.074 kasus. "Sejak akhir September hingga awal Oktober, jumlah kasus aktif harian mulai konsisten mendatar, menunjukkan adanya pelambatan penularan," urainya.
Meski begitu, Anies menegaskan, kedisiplinan harus tetap tinggi agar mata rantai penularan tetap terkendali, dan rem darurat tidak kembali diberlakukan. "Kami memutuskan mengurangi kebijakan rem darurat secara bertahap dan memasuki PSBB masa transisi," tegasnya.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
下一篇:Kualitas Air Masih Buruk, Praktik Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang Perlu Dievaluasi
相关文章:
- Xiaomi Tegaskan Ogah Ikut
- Ketum PA 212 Batal Diperiksa, Kuasa Hukum: Ustad Ma'arif Sakit
- DPR Setuju Filianingsih Hendarta Jadi Deputi Gubernur Bank Indonesia
- DPRD DKI Ingatkan Anies: APBD Harus Prioritas ke...
- 2026 Permintaan Minyak Global dari AS Akan Anjlok Drastis
- Pengadilan Negeri Vonis 5 Kurir Narkoba Jaringan Lapas 20 Tahun Kurungan
- Kunjungi Monkey Forest Ubud Bali, 2 Turis Asing Tewas Tertimpa Pohon
- Ayat Alkitab tentang Cinta dan Kasih Sayang untuk Bahan Renungan
- Viral Curhatan Diselingkuhi saat Umrah, Psikolog Soroti Dampaknya
- Muhammad Jadi Nama Bayi Paling Populer di Inggris dan Wales
相关推荐:
- Viral Aksi Gemas Bayi Kuda Nil Moo Deng 'Ramal' Pemenang Pilpres AS
- Polisi Amankan Wanita Pengunggah Video Kampanye Hitam Jokowi
- MA Setuju, Sidang Habib Bahar Digelar di Bandung
- Benarkah Hujan Bikin Mood Turun?
- 8 Tren Wisata Tahun 2025, JOMO Gantikan FOMO
- Perayaan 70 Tahun, Disneyland Tebar Diskon hingga Rilis Atraksi Baru
- Tak Ada Zona Hijau di Kota Depok
- Polda Metro Jaya Tangkap Sindikat Order Fiktif Go
- Menko Airlangga Undang Chili Berinvestasi di Indonesia
- BEI Keluarkan Peringatan atas Saham BAJA dan BCIP, Ada Apa?
- Politisi PDIP Ini Dipanggil Penyidik KPK
- Hukuman Eks Dirut Pertamina Diperberat Usai Kasasi Ditolak MA, KPK Apresiasi
- Nah Lho Rumah DP Rp 0 Terendus Korupsi, Anies Bisa Tidur Nyenyak?
- Pertama Kalinya, Istana Buckingham Buka Gerbang Depan untuk Turis
- Kemenkes: Kado Ultah Medical Check Up Termasuk Skrining Masalah Tiroid
- Bank Emas Diusulkan Jadi Tabungan Haji, Begini Tanggapan BPKH
- Kerupuk dan Rijsttafel, Gaya Makan Pribumi yang Disontek Belanda
- 字节!阿里!腾讯!艺术生学啥专业容易进大厂?
- BCA Gandeng Manulife Luncurkan Reksa Dana Dolar, Targetkan Investor Jangka Pendek
- Habib Bahar Siap Tanggung Jawab Pernyataan 'Jokowi Kayak Banci'